Minggu, 21 Agustus 2011

Sejarah Singkat Desa Bugel

SEJARAH DESA BUGEL
Desa Bugel, kecamatan bagelen, kabupaten Purworejo merupakan 1 dari 17 desa di kecamatan Bagelen, terbagi menjadi 2 pedukuhan yaitu dukuh Bugel dan dukuh Sembir , terdiri dari 5 RW dan 15 RT, Jarak dari ibu kota kabupaten Purworejo ,15 km dengan luas wilayah 138,580 Ha.
Batas Desa sebelah utara berbatasan dengan desa Bagelen, timur dengan Krendetan, Selatan dengan desa Bapangsari, barat Sungai Bogowonto dan Desa Purwodadi.
SEJARAH  DESA.
Sejarah Desa Bugel terbentuk dari penggabungan tiga wilayah dengancerita sejarah hingga menjadi desa Bugel yang sekarang
1.       Wilayah Daleman.
Wilayah Daleman dahulunya adalah daerah pinggiran sungai Bogowonto yang wilayahnya terletak disebelah baratdaya  dari desa Bugel yang sekarang. PAda saat itu sudah di gunakan unutk pemukiman penduduk yang di pimpin oleh Kiyai Dalem
2.       Wilayah Bugel
Dipimpin oleh kiyai Bugel
3.       Wilayah Sembir
Terletak di sebelah utara desa Bugel yang sekarang.

Sejarah singkat Desa Bugel

Dari cerita sejarah yang di tulis oleh almarhum simbah Kiyai Abdulah Sajat diceritakan asal usul desa Bugel adalah : bahwa ketika jaman dahulu ada seorang laki-laki yang hanyut di sungai Bogowonto dari arah hulu ( utara sungai ) yang berasal dari daerah Loano. Laki-laki tersebut  terselamatkan karena potongan kayu ( dugel ) dan terdampar di pinggiran sungai bagian utara dari wilayah Kiyai Dalem. Seiring denganberjalannya waktu banyak warga masyarakat ber mukim di daerah tersebut hiungga sekarang.
Dikemudian hari wilayah tersebut di pimpin secara berturut-turut oleh :
-          Glondong Tjokro Wasito ( Wirosrojo )
-          Glondong Tjolro Sonto
-          Glondong Wiro Sonto
-          Glondong  Tjokro Dwirjo
-          Glondong Kromosonto
-          Glondong Sonto Dwirjo
Adapun wilayah Sembir  , Pemerintah desa di pimpin oleh
-          Glondong Wongso Dikromo
-          Glondong Mangun Sastro Sudarsono
PAda tahun ±1924 wilayah desa Bugel dan Sembir bergabung dengan wilayah desa Krendetan yang di pimpin oleh Lurah Sastro Duwirjo yang berasal dari Desa Bugel sampai tahun 1945 dan pada tahun bersamaan desa Bugel dan Sembir resmi berpisah dengan desa Krendetan kemudian membentuk desa tersendiri menjadi desa Bugel, lurah pertamanya adalah Lurah Karsono. Secara berturut-turut sejarah kepemimpinan desa Bugel adalah :
1.       Kepala Desa  Karsono  tahun  1945 – 1948
2.       Kepala Desa Atmodimejo tahun 1949 – 1977
3.       Pj Kepala desa Prapto Utomo tahun 1977 – 1980
4.       Kepala Desa Siti Nurani tahun 1980 – 1990
5.       Pj Kepala Desa Lukito tahun 1990-1991
6.       Kepala Desa Suharmadji  tahun 1991 – 1998
7.       Pj Kepala Desa Heris Waryati tahun 1999
8.       Kepala Desa Suharmadji  tahun 1999-2006
9.       Kepala Desa Panggih Riharsono tahun 2006 sampai sekarang
Adapun sejarah carik / Sekdes Desa Bugel menurut catatan sejarah adalh sebagai berikut :
1.       Mangun Tirto
2.       Marto Sugondo
3.       Atmo Dimejo
4.       Abu Sucipto
5.       Mangun Dimejo
6.       Karto Wasito
7.       Suharto
8.       Heris Waryati
Demikian sejarah singkat Pemerintah Desa Bugel,
Pada kesempatan berikutnya kami akan berusaha menulis sejarah desa Bugel dengan lebih komplit, namun demikian apa bila ada pembaca yang mengetahui lebih detail tentang sejarah Desa Bugel, kami sangat mengharap pertisipasinya untuk mengirimkan tulisan kepada  kami melalui email  panggihriharsono@yahoo.co.id
Terimakasih
Penulis : Panggih Riharsono.      

Selasa, 17 Mei 2011

pengrajin lanting bugel

Lanting atau sering di sebut juga Krimpying,. makanan sejenis krupuk yang di buat dari bahan dasar singkong. Tapi makanan ini agak lebih keras. lanting yu kas bagelen di buat oleh Ibu Kasminah yang tempat produksinya terletak di desa Bugel, kecamatan  Bagelen, Purworejo.

untuk daerah pemasarannya di wilayah Purworejo , Kulon Progo, dan sebagian Jogja.

Minggu, 15 Mei 2011

Perjalanan Pertama ke Lampung

Pada hari selasa tanggal 10 Mei 2011, di terminal Purworejo , saya dan bapak saya sudah siap untuk berangkat ke Lampung. dengan menumpang bis Putra Remaja jurusan terakhir Bandar Jaya Lampung,. karena dari agen meminta kami untuk berkumpul pada pukul 17 . 00 maka kami pun mengikuti. Saya memang baru sekali ini akan pergi naik bis umum sampai ke Lampung, berbekal tanya tanya ke saudara yang pernah ke sana , dengan berbagai saran yang di sampaikan saya yakin untuk menuju ke sana. Pada awalnya saya mau numpang pesawat sampai Bandara Radin Inten Branti, tapi karena ngak kebagian tiket , maka jadilah naik bis .
pukul 18.00 bis yang di tunggu datang  . karena penumpangnya hanya kami berdua , setelah kami naik , langsung melanjutkan perjalanan.

kurang lebih  pukul 19 tiba di rumah makan Lestari Karang anyar ,Kebumen  bis istirahat makan malam. Bagi penumpang , dengan menukar kupon jatah makan sekali kami ambil dengan cara prasmanan, cukup lumayanlah menunya. sekaligus di sini kami melaksanakan sholat isyak.

Karena kondisi badan capek, tadi sebelum berangkat sempat juga mberesin kerjaan dulu, didalam perjalanan selanjutnya di nikmati sambil sesekali tertidur. Dengan bis yang di lengkapi dengan AC terasa nyaman juga untuk tidur. Hanya agak kecewanya DVD nya ngak ada , seperti yang di iklankan di agen, bakalan sepi nih perjalanan tanpa musik.tapi ngak apa apa lah. kebetulan kami ambil kursi paling depan jadi bisa lihat jalan dengan jelas sewaktu tidak tidur.
Kembali saya terbangun  sewaktu bis terasa terguncang-guncang karena jalan yang banyak lubang, perjalanan sudah lewat daerah Wangon .Karena menurut berita daerah Tonjong , Bumiayu jalannya terputus, sehingga perjalanan lewat darah Bandung  . setelah jalan agak mulus lagi , kembali saya terlelap, dan tahu-tahu bis berhenti karena antri di tanjakan daerah kalau ngak salah Gentong , Malangbong , Garut. Menjadi pengalaman dan sensasi tersendiri di sini. Pada waktu giliran nanjak, sampai di pertengahan  bis sempat mogok , karena pak supir kurang lincah dalam oper gigi persenelengnya . Bagi saya yang sudah tahu kondisi jalan  pada waktu siang , sempat ngeri juga . Wah kalau sempat mundur, ngeri juga ngebayangkan yang bakal terjadi, karena di bawah sana jurang dalem sekali.Akhirnya ini pun bisa di atasi dan perjalanan kembali lancar.

Sesampainya di tanjakan Nagrek, kembali kendaraan antri lagi , kalu di total sih mungkin ada kami terjebak macet sampai 5 jam, dan akhirnya kami pun selamat sampai di jalan tol cipularang. 
 
Sampai di tol Jakarta  hari sudah terang, yang berarti sudah mulai jam orang berangkat kerja …. Waduh , macet lagi kayaknya. Benar juga , akhirnya pak supir ambil keputusan ambil jaur jalan tol lingkar luar Jakarta untuk menuju merak. .
Sampainya di Serpong , benar saja jalan tetep macet   ,,, …
Pukul 10 pagi bis sampai di rumah makan siang malam  Merak, penumpang di beri kesempatan untuk makan sarapan ,ataupun yang mau mandi mandi  dipersilakan.
Pukul 10 .30 bis kembali jalan menuju dermaga untuk penyebrangan ke Lampung
masuk kapal.jpg
Pada pukul 11.00 kapal sudah berangkat menuju pelabuhan bakahuni . Tidak banyak yang bias di ceritakan di kapal ini. Pukul 13.00 kapal sampai di bakahuni dan kami pun melanjutkan perjalanan darat.
Sehingga pada pukul 13.30 kami sampai di RM Siang Malam Kalianda, hanya di sini tidak menggunakan kupon lagi , tapi masing –masing beli sendiri. Selesai makan , perjalanan kembali dilanjutkan. Bagi saya yang belum pernah ke tanah Sumatra , maka menjadi pemandangan menarik, daerah sepanjang yang di lewati. Tapi begitu masuk daerah pelabuhan Panjang, kembali terjadi kemacetan, mobil pun berjalan merayap, sampai di terminal Raja Basa pukul 4 sore lebih. Setelah menurunkan penumpang , bis kembali melanjutkan perjalanan menuju Bandarjaya yang merupakan agen terakhir.
Saya yang belum tahu lokasi akhirnya ngikut bis untuk turun di depan Bandara Baranti, di sana yang mau njemput saya sudah siap dan magribpun kami sampai rumah yang di tuju.

BERSAMBUNG